Teman Ngeteh,
Bimbo berkata, “lebaran sebentar lagi”. Namun berapa sebentarkah, sebentar itu? Bisa besok, bisa lusa. Inilah yang tahun ini terjadi lagi di Indonesia. Umat Islam Indonesia ada yang merayakan hari raya pada hari Selasa, 30 Agustus 2011, namun ada juga yang merayakan di keesokan harinya. Masing-masing badan yang menetapkan tersebut mempunyai dasar dalam penentuannya. Demikian juga penganutnya, ada yang menyikapi dengan toleransi, ada juga yang menyikapinya dengan kaku seolah menganggap penetapan hari lebaran tersebut merupakan suatu keyakinan, bahkan sebagian ada pula mencibir mereka yang berbeda, bahkan ada pihak tertentu yang mencibir perbedaan tersebut. Itulah dinamika sosial, masing-masing bebas bereksprsi, namun demikian berhak pula ditanggapi ekspresinya.
Sebagai insan yang senantiasa menanggapi persoalan secara serius dalam kesantaian, dalam ngeteh kali ini, kita akan membahas mengenai fenomena ini dalam bahasa yang dimudahkan. Mungkin akan saya cuplik satu-dua dalil mengenai argumen masing-masing.
Pertama-tama, teman ngeteh perlu mengingat kembali bahwa penentuan awal hari dalam sistem kalender Hijriah / Bulan / Komariah berbeda dengan awal hari sistem kalender Matahari / Syamsiah / Masehi. Dalam sistem Masehi yang dijalani masyarakat secara umum, awal hari dimulai pada pukul 00:00, atau pukul dua belas malam. Itulah mengapa banyak yang mengucapkan selamat ulang tahun melalui telepon atau sms pada tengah malam jam 12 teng untuk memberi kesan yang mendalam bagi yang berulang tahun. Namun, dalam sistem Hijriah, awal hari dimulai sejak terbenamnya matahari waktu setempat, bukan saat tengah malam. Sengaja saya garis tebal untuk menekankan ada beberapa klausa yang perlu kita cermati, yakni terbenamnya matahari, dan waktu setempat. Artinya, awal hari sistem Hijriah dimulai saat adzan maghrib dimana waktunya berbeda-beda di satu tempat dengan tempat lain, tergantung posisi garis lintangnya. Di khatulistiwa, mungkin maghrib terjadi pada pukul 6 sore, namun di eropa, maghrib bisa terjadi pukul 8 malam. Hal ini penting dipahami dahulu sebelum menginjak tema yang lebih rumit lagi karena saya melihat beberapa orang banyak mengomentari perbedaan penentuan hari tersebut namun di sisi lain tidak paham bahwa awal hari Hijriah itu bukanlah jam 12 malam. Continue reading