Saudara-saudara teman ngeteh…
Perubahan adalah kata yang kerap diteriakkan orang-orang terutama saat yang bersangkutan menginginkan suatu perbedaan keadaan yang perlu untuk segera dilakukan. Kita dapat melihatnya di jalan-jalan pada spanduk, baliho, dan selebaran-selebaran yang mengajak masyarakat untuk berubah. Entah itu perubahan sikap, pemimpin, partai, dan sebagainya.
Namun hal yang saya sayangkan dari ajakan tersebut adalah tidak adanya penjelasan mengenai mekanisme perubahan itu sendiri. Seperti kita ketahui, setiap perubahan dari suatu tingkat keadaan (state) ke state yang lain membutuhkan energi untuk pergerakan itu sendiri. Tergantung dari perubahan yang dihimbaukan itu baik perubahan politik, sikap, keadaan, dan sebagainya, pergerakan keadaannya pastilah membutuhkan suatu energi.
Energi itu sendiri dapat berupa usaha-usaha apapun yang dipakai untuk mewujudkan tingkat keadaan baru yang diinginkan. Sehingga, apabila mekanisme perubahan tidak jelas, hal itu ibarat tidak ada pengetahuan mengenahi proses pengendalian dan pengaturan energi yang dipakai sehingga pemborosan akan terjadi. Dan bukan tidak mungkin, kesia-siaan akan terjadi karena keadaan yang diinginkan tidak tercapai.
Menurut saya, ini penting bagi para elite politik menjelang pemilu ini untuk dapat menjelaskan apa dan bagaimana cara mereka mencapai perubahan itu (jika mereka menyarankan perubahan). Jadi tidak hanya asal berbicara, “kita harus begini.., seharusnya keadaan begini….”, dst.. Namun perlu dijelaskan pula mekanisme masuk akal untuk mencapai itu. Namun tentu saja jika memang keadaan baru tidak lebih bagus, yang bersangkutan harus secara jantan mengakui bahwa keadaan yang sudah ada haruslah dilanjutkan.
Selain dalam dunia politik, perubahan juga dapat terjadi pada tatanan kehidupan yang lebih sempit, yakni diri sendiri. Kadang, perubahan dalam diri perlu dilakukan untuk mengkondisikan suatu keadaan yang dipandang dapat memberikan manfaat bagi semua tanpa ada yang dirugikan. Keadaan awal yang stabil bisa terganggu oleh perubahan dari faktor internal dan faktor eksternal sehingga suatu mekanisme-mekanisme yang membutuhkan energi perlu dilakukan untuk membenahi keadaan yang mulai tidak stabil tersebut untuk kembali ke keadaan awal yang sama atau lebih baik.. Ataupun juga mengubahnya menjadi suatu tingkat keadaan yang lain.