Skala Gempa

Teman ngeteh,

Beberapa waktu lali, sering kita mendengar berita-berita mengenai gempa bumi. Namun, akhir-akhir ini, media lebih banyak menyorot kasus Anggodo-KPK-POLRI, kendati pula ada beberapa peristiwa lain yang tidak kalah pentingnya. Obrolan kita kali ini bukanlah untuk membahas hal-hal poitik dan hankam, melainkan pada masalah satuan pengukur gempa untuk menambah khazanah pengetahuan kita.

Seperti teman ngeteh ketahui, di setiap berita gempa, selalu disertakan kekuatan gempanya berupa angka dan satuan SR. Beberapa mungkin sudah tahu, apakah tahu singkatannya, ataukah menyeluruh baik makna persatuan, efek, dan sejarahnya. Obrolan berikut akan mengupas hal ini secara ringan dan santai.

Seperti yang telah teman ngeteh ketahui, SR merupakan singkatan dari Skala Richter. Kata Richter sendiri diambil dari nama Pak Charles F. Richter, yang telah mengembangkannya. Skala Richter disebut juga sebagai skala Magnitude Lokal (ML) yang dirumuskan sebagai:

Tentu saja rumus di atas tidak usah kita pusingkan 😀 Rumus itu sebagai gambaran bahwa Skala Richter berskala basis logaritma 10, yang secara mudahnya setiap kenaikan satu angka menunjukkan kekuatannya lebih besar 10 kali lipat. Contohnya 5 SR adalah 10 kali lebih kuat daripada 4 SR. Besar kekuatan ini sendiri diambil dari besaran-besaran yang cukup kompleks dijelaskan di sini, namun intinya yang diambil adalah besarnya amplitudo/goyangan terbesar dari gelombang gempa.

Charles Richter

Apakah arti dari tiap angka itu? Hal ini berkaitan dengan daya rusak gempa itu sendiri. Berbagai tabel pembanding dapat kita temukan di internet. Ada yang disetarakan dengan besaran energi (joule), ada yang dibandingkan dengan kekuatan peledak (TNT), dan sebagainya. Berikut saya sajikan beberapa contohnya yang saya dapat dari wiki dan sumber lain:

BesarSkala (SR) Penjelasan Efek Gempa Kemunculan
< 2.0 Mikro Gempa mikro, tidak terasa. Sekitar 8.000 per hari
2.0-2.9 Minor Umumnya tidak terasa, tapi terekam. Sekitar 1.000 per hari
3.0-3.9 Sering terasa, tapi jarang menimbulkan kerusakan. 49.000 per tahun.
4.0-4.9 Ringan Ditengarai adanya goncangan di perabot dalam, bunyi gemeretak, kerusakan kecil. 6,200 per tahun
5.0-5.9 Menengah Dapat menyebabkan kerusakan besar untuk bangunan yang konstruksinya jelek sampaikerusakan kecil pada bagunan yang terdesain baik. 800 per tahun
6.0-6.9 Kuat Dapat merusak area sekitar160 km2 (100 mi) pada daerah berpenduduk. 120 per tahun
7.0-7.9 Lebih Menyebabkan kerusakan serius pada area yang lebih luas. 18 per tahun
8.0-8.9 Sangat Kuat Menyebabkan kerusakan serius pada area beberapa ratus mil persegi. 1 per tahun
9.0-9.9 Menghancurkan area seluas beberapa ribu mil persegi. 1 per 20 tahun
10.0+ Dahsyat Belum pernah terekam, kehancuran total. Belum diketahui

Sedangkan untuk kesetaraannya dengan energi bom, skala 7.1 SR setara dengan senjata Tsar Bomba (210 PJ = 210 Milyar Megajoule), bom termo nuklir terbesar yang pernah diuji. Sedangkan granat tangan besar setara dengan gempa 0,5 SR (23,5 Megajoule).

Tsar Bomba

Tsar Bomba

Gempa juga dinyatakan dalam skala Mercalli (jangka skala I – XII), namun pembuatannya tidak berdasarkan metode ilmiah, melainkan pada efek kerusakan yang ditimbulkan. Informasi mengenai gempa selalu menarik dipelajari karena kedatangannya tidak bisa diprediksikan secara persis. Ada beberapa kejadian bersejarah mengenai gempa yang rencananya akan disajikan disini untuk acara ngeteh-ngeteh selanjutnya. Silakan mampir lagi.

Link terkait:

http://www.seismo.unr.edu/ftp/pub/louie/class/100/magnitude.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Richter_magnitude_scale

http://www.geo.mtu.edu/UPSeis/Mercalli.html

Richter
Approximate Magnitude
Approximate TNT for
Seismic Energy Yield
Joule equivalent Example
0.0 1 kg (2.2 lb) 4.2 MJ
0.5 5.6 kg (12.4 lb) 23.5 MJ Large hand grenade
1.0 32 kg (70 lb) 134.4 MJ Construction site blast
1.5 178 kg (392 lb) 747.6 MJ WWII conventional bombs
2.0 1 metric ton 4.2 GJ Late WWII conventional bombs
2.5 5.6 metric tons 23.5 GJ WWII blockbuster bomb
3.0 32 metric tons 134.4 GJ Massive Ordnance Air Blast bomb
3.5 178 metric tons 747.6 GJ Chernobyl nuclear disaster, 1986
4.0 1 kiloton 4.2 TJ Small atomic bomb
4.5 5.6 kilotons 23.5 TJ
5.0 32 kilotons 134.4 TJ Nagasaki atomic bomb (actual seismic yield was negligible since it detonated in the atmosphere)
Lincolnshire earthquake (UK), 2008
5.4 150 kilotons 625 TJ 2008 Chino Hills earthquake (Los Angeles, United States)
5.5 178 kilotons 747.6 TJ Little Skull Mtn. earthquake (NV, USA), 1992
Alum Rock earthquake (CA, USA), 2007
6.0 1 megaton 4.2 PJ Double Spring Flat earthquake (NV, USA), 1994
6.5 5.6 megatons 23.5 PJ Rhodes (Greece), 2008
6.7 16.2 megatons 67.9 PJ Northridge earthquake (CA, USA), 1994
6.9 26.8 megatons 112.2 PJ San Francisco Bay Area earthquake (CA, USA), 1989
7.0 32 megatons 134.4 PJ Java earthquake (Indonesia), 2009
7.1 50 megatons 210 PJ Energy released is equivalent to that of Tsar Bomba, the largest thermonuclear weapon ever tested.
7.5 178 megatons 747.6 PJ Kashmir earthquake (Pakistan), 2005
Antofagasta earthquake (Chile), 2007
7.8 600 megatons 2.4 EJ Tangshan earthquake (China), 1976
8.0 1 gigaton 4.2 EJ Toba eruption 75,000 years ago; which, according to the Toba catastrophe theory, affected modern human evolution
San Francisco earthquake (CA, USA), 1906
Queen Charlotte earthquake (BC, Canada), 1949
México City earthquake (Mexico), 1985
Gujarat earthquake (India), 2001
Chincha Alta earthquake (Peru), 2007
Sichuan earthquake (China), 2008 (initial estimate: 7.8)
8.5 5.6 gigatons 23.5 EJ Sumatra earthquake (Indonesia), 2007
9.0 32 gigatons 134.4 EJ Lisbon Earthquake (Lisbon, Portugal), All Saints Day, 1755
9.2 90.7 gigatons 379.7 EJ Anchorage earthquake (AK, USA), 1964
9.3 114 gigatons 477 EJ Indian Ocean earthquake, 2004 (40 ZJ in this case)
9.5 178 gigatons 747.6 EJ Valdivia earthquake (Chile), 1960 (251 ZJ in this case)
10.0 1 teraton 4.2 ZJ Never recorded by humans.
13.0 108 megatons = 100 teratons 5×1030 ergs = 500 ZJ Yucatán Peninsula impact (causing Chicxulub crater) 65 Ma ago.[8][9][10][11][12]

6 thoughts on “Skala Gempa

  1. edratna

    Aku gak mudeng De….
    Yang jelas, begitu terasa gempa, yang ada di otak lariii…

    Pas di lantai 18, boro-boro lari, lha jalan aja terhuyung-huyung ke arah tangga darurat. Dan sebetulnya daerah tangga adalah daerah yang paling rentan dalam konstruksi gedung kan? Apalagi jika semua lari ke tangga darurat

    Yang rumit di atas saya juga belum paham sepenuhnya kok Bu 😀 hanya sebagai awalan saja.. Benar Bu, hampir semua orang pasti berpikir lari.. Memang, sebaiknya tangga darurat tidak hanya satu sisi gedung karena bisa menimbulkan antrian dan justru meningkatkan resiko kecelakaan. Andai dibuat jalur untuk meluncur, mesti juga dipikirkan metode pendaratannya ya Bu?

    Reply
  2. Puguh

    Saya seringkali jg berupaya menengarai gempa-sosial. Tentu saja ini dlm dunia sosial. Memang, ini bisa jadi saya mencomot istilah dlm ilmu alam. Namun, bukankah mjd rahasia umum bahwa ilmu sosial jg mengadaptasi dari ilmu alam. Gempa sosial (ada yg mengistilahkan tsunami sosial) ini misalnya, peristiwa G 30 S PKI, transisi dr Orde Baru ke reformasi, dan peristiwa2 lainnya. Salah satu tengarai saya bahwa film 2012 tidak akan berpengaruh pada tsunami sosial atau kepanikan sosial. Kepanikan itu hanya dlm skala kecil seperti unjuk rasa ttg film tsb. Memang, tengarai saya ini sangat sederhana.

    Benar sekali Mas Puguh ^_^
    Saya tengarai juga kasus-kasus belakangan ini bukanlah gempa sosial, namun hanyalah fatamorgana sosial belaka 😀

    Reply
  3. aan setiawan

    pa kabar mas ade…
    lama tak jumpa ya..

    kalu kita cek di situsnya BMG hampir tiap hari ada gempa di Indonesia, terutama kawasan Indonesia timur. Apakah bumi semakin tidak stabil ya?? hmm,,

    Kabar Baik Mas Aan, sampeyan dimana sekarang?
    Analisis seperti ini sungguh kompleks, sangat multidimensional. Bisa karena alasan yang bisa dinalar, mungkin juga di luar nalar ^_^

    Reply
  4. aan setiawan

    masih di bandung, menikmati kota yang penuh romantika kehidupan 🙂
    mas ade skg ndiri dimana? di LN ato masih di dlm negri?

    sering2 main ke blog-ku juga yah..
    tak link blog mas sekalian..

    Kebetulan waktu nulis ini sedang liburan di Kota Bayu 😀 Sudah saya add Mas..nanti mampir 😉

    Reply
  5. Pingback: Volcanic Explosivity Index (VEI) « mari Ngeteh dulu…

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s